nah
kali ini kita akan beralih ke ranah buku, yaah meskipun ngga masuk dalam
kategori inspiring tapi buku-buku ini merupakan buku-buku (banyak
diantaranya fiksi) yang menurut saya wajib banget di baca, okay apa
sajakah itu?
checkitouuuuut ~
![]() |
if you think reading fiction is useless, you're doing it wrong |
1. Harry Potter Series by J.K. Rowling
don't let the muggles get you down - HP |
nah
ini adalah novel yang bener-bener harus dibaca oleh semua generasi,
tidak peduli berapa usianya, apa agamanya dan dimana ia hidup, menurut
saya semua orang harus membaca novel ini.
dan dialog ketika JK
Rowling mengatakan bahwa "everyone in our world will know his name"
ternyata memiliki tuah karena pada kenyataanya setiap anak di dunia ini
pasti minimal tahu namanya.
hayooo ngaku deh walaupun kalian tidak membaca novelnya tapi kalau hanya sekedar namanya pasti tahu kan?
ketika
saya masih kecil dan belum tahu arti dunia *halah* saya hanya membaca
saga ini begitu saja tanpa tahu persis mengapa si penyihir cilik ini
begitu fenomenal, baru setelah saya beranjak remaja saya mengerti
sepenuhnya.
jadi bagi kalian yang hanya mengenal nama tanpa pernah tau kisahnya, saya sarankan untuk membacanya, segera.
saya tidak akan bercerita banyak tentang plot novel ini.
hanya
saja, Harry Potter bukan hanya tentang bocah yatim piatu ceking yang
bisa membuat pena bulu melayang, bukan teman-teman, Harry Potter lebih
dari sekedar itu.
percayalah.
2. A Thousand Splendid Sun by Khaled Hosseini
![]() |
a society has no chance of success if its women are uneducated.. - ATSS |
ini
adalah novel luar biasa lainnya. salah satu novel dengan author
non-negara kesatu, author yang tumbuh dari kecintaannya pada tanah air
yang porak poranda.
di novel ini Khaled Hosseini benar-benar
mengaduk-aduk perasaan dan naluri setiap manusia pada wanita
disekelilingnya. novel ini mengisahkan banyak wanita, wanita-wanita
krusial dalam hidup setiap manusia didunia; Ibu, Istri dan Anak
Perempuan.
Hosseini menceritakan wanita dari banyak sisi, dari banyak tekanan dan dari banyak cermin kebudayaan.
berkisah
tentang seorang anak harami, anak dari selir atau istri simpanan
seorang laki-laki kaya, bernama Maryam yang cerdas dan idealis.
Maryam,
tidak seperti anak perempuan lain, bertekad mengubah nasibnya, ia
menuntut persamaan haknya dengan semua orang sampai akhirnya nasib
berbicara terlalu banyak.
setelah ibunya yang merupakan istri
simpanan meninggal bunuh diri, Maryam dijodohkan oleh seorang duda yang
umurnya dua kali diatas Maryam.
mengawali kehidupan barunya tanpa
cinta, Maryam mengabdi sepenuhnya pada sang suami, mereka bisa saja
menjadi keluarga yang bahagia kalau saja Maryam tidak kehilangan
janinnya.
semenjak itu keadaan berubah, Maryam tidak lagi menjadi
intan di pandangan suaminya, ia semata-mata hanyalah pengurus rumah dan
penanak nasi. Maryam menjalani nerakanya sejak ia kehilangan janin
didalam kandungannya.
tak jauh dari rumah Maryam hidup sebuah keluarga bahagia, dengan Laila sebagai satu-satunya cahaya dirumah itu.
Laila
adalah remaja perempuan kecil yang senang berlarian sepanjang jalan,
mengejar layangan dan menyelesaikan soal-soal matematika bersama
karibnya, Thariq.
mereka semua tampaknya hidup bahagia di kota kecil
itu, bahkan bagi Maryam, kehidupan terasa tenang walau tanpa tawa.
sampai pasukan Taliban datang dan menguasai Kabul dan hampir seluruh
Afghanistan.
kedua orangtua Thariq memutuskan untuk pindah ke tempat
aman yang jauh dari kebisingan bom dan pekikan AK-47, sebelum berpisah
itulah Thariq dan Laila memutuskan untuk mengikat hubungan mereka dengan
sebuah hal yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan, setidaknya
belum.
Laila menangis ditinggal Thariq yang akhirnya pergi jua bersama keluarganya.
sementara
itu, tepat setelah orangtua Laila memutuskan untuk ikut pindah dari
kota tersebut, saat itu pulalah sebuah misil menjatuhi rumah Laila,
memorakporandakan segalanya, merenggut nyawa kedua orangtuanya.
Maryam
yang merasa iba lalu merawat Laila yang kini sebatang kara, sayangnya
suami Maryam malah memutuskan untuk memperistri Laila.
Laila yang masih sangat belia pun mengiyakan pinangan itu karena ia sadar bahwa ia sedang mengandung anak Thariq.
Laila, sama seperti Maryam belasan tahun lalu, akhirnya juga memulai nerakanya dirumah tersebut.
ia kerapkali bertengkar dengan Maryam jika sang suami tidak ada dirumah.
dan
bagaimanapun Laila sebagai istri muda selalu menang dan selalu bernilai
lebih baik dimata suaminya sampai Laila melahirkan anak perempuan.
sang suami yang begitu mengidamkan anak laki-laki terlanjur kecewa dan lalu mencampakkan Laila begitu saja.
sejak
saat itu kedudukan Laila dan Maryam sama dimata suaminya, namun hal itu
malah membuat Laila dan Maryam menjadi bersahabat, apalagi sejak
kelahiran Azizah.
Laila menganggap Maryam sebagai ibunya sendiri, Maryampun menganggap Azizah sebagai cucu kandungnya.
bertiga, perempuan ini menjalani Afghanistan yang kian hari kian tak berperikemanusiaan.
tak diduga Laila kembali hamil dan kali ini sang suami bahagia bukan main karena bayi yang dilahirkan adalah seorang laki-laki.
Zalmai lalu menjadi bintang dimata ayahnya.
karena
keadaan perang yang semakin memburuk, bisnis suamipun sepi dan ini
membuat temperamennya menjadi jelek sekali. ia sering memukuli Maryam
dan Laila. sampai kedua perempuan ini berniat kabur dari rumah,
malangnya mereka tertangkap di perbatasan dan akhirnya dikembalikan
kerumah, tempat mereka berdua dipukuli habis-habisan setelahnya.
ketika ekonomi semakin memburuk, Azizah dibawa ke panti asuhan.
tangisan dan rintihannya diabaikan oleh sang ayah.
Laila
yang kerapkali menangis dan merindukan anak yang ia miliki bersama
Thariq itu bahkan tak peduli jika harus menyelinap keluar rumah dan
akhirnya dipukuli hingga babak belur hanya untuk menengok Azizah di
panti asuhan.
ketika keadaan seolah tak bisa menjadi lebih buruk lagi, tiba-tiba saja Thariq datang. ia kembali.
setelah Laila percaya bahwa Thariq sudah mati terkena pecahan bom, ternyata Thariq masih hidup. dan sehat.
Thariq
menjadi sering mengunjungi Laila, Zalmai yang cemburu karena ibunya
memiliki teman laki-laki lalu mengadu pada ayahnya sampai suatu malam
sang ayah mengamuk habis-habisan dan menyiksa Laila, Maryam yang mencoba
membela Laila juga ikut menjadi sasaran tendangan, pukulan dan sabetan
ikat pinggang kulitnya.
sampai ketika Laila sudah terengah-engah
dibawah sepatu bot milik suaminya, Maryam merayap dibelakang sang suami
dan memukulkan sebuah sekop besi berat ke belakang kepala suaminya.
Maryam telah membunuh.
ia memeluk Laila dan menangis, menyuruh Laila untuk membawa Zalmai, menjemput Azizah dan pergi bersama Thariq.
Laila
mulai menangis dan meminta Maryam untuk pergi bersamanya, namun Maryam
menolak, ia akan menyerahkan diri agar Laila dan anak-anaknya bisa hidup
tenang tanpa kejaran Taliban.
esoknya Laila, dengan tangis
berdarah-darah pergi bersama Thariq dan anak-anaknya sementara Maryam
digelandang oleh tentara Taliban ke penjara.
dipenjara itulah Maryam menanti pengadilannya.
ia tidak membela diri, ia tidak membantah setiap perkataan hakim, pun ketika hukuman mati dijatuhkan.
ketika
airmata Maryam jatuh dibawah popor Kalashnikov, ia mengerti betul
perasaan seorang ibu yang mati demi kebahagiaan dan kebebasan anaknya,
dan ia memang merasakan hal itu.
sementara itu Thariq dan Laila pergi
keluar negeri, membangun keluarga yang baru bersama Azizah dan Zalmai,
namun setelah bebrapa waktu Laila ingin kembali ke tanah airnya.
saat
kembali ke Kabul itulah Laila memutuskan untuk mengunjungi guru Maryam
dulu untuk mengetahui keadaan orangtua Maryam, ternyata ayah Maryam
sudah meninggal dan ia meninggalkan beberapa benda dan segepok uang
untuk Maryam.
uang itu kemudian digunakan Laila untuk merenovasi
panti asuhan dimana Azizah dulu pernah tinggal ketika perang masih
berkecamuk.
dan begitulah, walaupun Maryam telah tiada, nafasnya
tetap hidup dibalik dinding panti asuhan, semangatnya tetap menyala
dibalik genting-genting.
ada jutaan orang yang telah mati, namun sama
seperti apa yang dikatakan oleh Gus di The Fault In Our Stars, mereka
yang mati selalu diingat, selalu hidup, dan meninggalkan lukanya
masing-masing.
naaaah.. gimana?
okay, emang plot yang saya tulis ulang ini ngga ada apa-apanya dibanding kalau kalian baca novelnya secara langsung.
tapi
inilah yang mau saya angkat, alasan yang saya kemukakan kenapa novel
Hosseini ini layak menjadi salah satu novel yang wajib dibaca; belitan
tragedi, ironi kebudayaan, benang-benang ironikal yang saling mengait
dan kemampuan apik Hosseini untuk membawa pembacanya menuju kematian
yang pelan dan menyedihkan (inilah alasan kenapa saya tidak memasukkan
triloginya Suzanne Collins, The Hunger Games, ke dalam Must Read Book,
karena saya tidak punya respek terhadap cara-cara Collins 'membunuh'
karakter pada novelnya)
di novel ini, Hosseini benar-benar membuka mata dunia akan the true power of a woman.
luar biasa.
3. If I Stay by Gayle Forman
![]() |
i'm not telling you it's going to be easy, i'm telling you it's going to be worth it - GF |
novel ini sebenarnya merupakan teenlit pop seperti kebanyakan novel remaja lainnya.
If
I Stay adalah sebuah novel beralur flashback, bercerita tentang
kehidupan Mia, seorang pemain Cello yang sedang berjuang untuk
mendapatkan beasiswa di sebuah institut musik nomor satu.
hidup Mia
kelihatan begitu sempurna, kedua orangtua pecinta musik rock yang masih
terlihat harmonis, seorang adik laki-laki yang lucu dan seorang kekasih
tampan yang merupakan gitaris sebuah band ternama di kota mereka, Adam.
kehidupan
terlihat begitu sempurna di mata Mia, sampai suatu pagi bersalju,
ketika sebuah pengumuman diradio mengumumkan bahwa semua sekolah
diliburkan karena tumpukan salju.
Mia dan keluarganya memutuskan
untuk mengunjungi kakek neneknya dihari libur dadakan itu, naas ditengah
perjalanan mobil keluarga Mia ditabrak sebuah truk besar yang langsung
merenggut nyawa kedua orangtuanya, sementara Mia dan adiknya dinyatakan
krisis dan dibawa kerumah sakit, saat itulah arwah Mia keluar dari
tubuhnya dan ia bisa menyaksikan kakek nenek dan teman-temannya yang
berdoa dirumah sakit, ia bisa melihat adiknya yang terkapar di ICU dan
ia bisa melihat Adam yang menunggunya diluar ruangan rawat.
Mia bisa memilih untuk tinggal atau pergi. ia bisa memilih untuk hidup atau menyerah.
disaat
arwahnya gamang untuk memutuskan hidup atau mati, pikiran Mia sibuk
melakukan kilas balik masa lalunya sehingga kita diajak untuk
mengunjungi kenangan-kenangan dimasa lalunya, yang menjadi alasan
baginya untuk tetap hidup namun terkadang juga menjadi alasan kuat untuk
menyerah kalah.
Mia berjuang untuk hidup ketika melihat kakek nenek
dan teman-temannya berdoa bagi kesadarannya, apalagi ketika ia melihat
adik laki-lakinya yang masih akan membutuhkannya jika ia bertahan hidup.
namun
keputusan Mia menjadi goyah ketika adiknya menyerah dan meninggal
dunia, arwah Mia yang terperangkap diluar tubuhnya tidak memiliki alasan
lain untuk hidup.
kecuali, yah.. kecuali Adam.
lalu, apakah pada
akhirnya Mia memilih untuk tetap hidup ketika semua yang ia miliki
hanyalah Adam? akankah ia menyusul kedua orangtua dan adiknya dan
memilih untuk meninggalkan Adam?
*jengjengjeeeeng*
okay, cukup
sudah saya bercerita seperti pembawa acara gosip begini, tapi sengaja
saya ngga akan ngasitau endingnya, yaaa supaya kalian penasaran dan
nyari buku ini gitu deh, hehehe
bagus loh, bener-bener keren.
heran juga kenapa ngga ada production house yang tertarik untuk memfilmkan novel ini.
hmm..
4. Therapy by Sebastian Fitzek
![]() |
better than Dan Brown's - Someone |
saya tertarik membaca novel ini karena genrenya.
dan sebaris kalimat 'The New York Times Best Seller' diatas covernya.
dari
gambar sampul terlihat begitu beku dan kaku, khas Jerman. menceritakan
kisah pria Jerman yang kehilangan segalanya karena ia merasa telah
menyekap anak perempuannya sendiri hingga tewas.
jadi ceritanya
laki-laki ini mengidap semacam kelainan, mungkin mirip dengan kelainan
yang saya miliki, hush ngga lah boong hehehe, jadi kelainannya ini
berupa ketakutan akan kenyataan bahwa anak perempuannya tumbuh dewasa,
ia seolah-olah tidak bisa menerima pubertas anaknya, ia menolak
mentah-mentah kenyataan bahwa anaknya telah mengalami menstruasi dan
tetap menganggapnya sebagai anak kecil. karena kelainan inilah ia
menganggap istrinya, yang sebenarnya normal, sebagai orang jahat yang
akan menculik anaknya. karena itulah ia bersembunyi dengan putrinya dan
menutup mulut dan hidungnya di dalam tangki air agar putrinya tak bisa
berteriak, namun ternyata putrinya menjadi lemas hingga akhirnya
laki-laki ini menyangka ia sudah membunuh putrinya dan setelah itu
putrinya menghilang begitu saja.
setelah itu, laki-laki malang yang
memiliki ketergantungan terhadap obat-obat penenang itu mengasingkan
diri disebuah pulau terpencil dan berniat mencari putrinya.
dipulau
terpencil itulah ia bertemu dengan seorang penulis novel yang mengaku
bahwa novel yang ia tulis entah bagaimana selalu menjadi kenyataan, dan
laki-laki ini telah membaca draft novel terbaru yang sudah ditulis oleh
perempuan asing ini, dan dalam draft novel itulah ia menemukan bahwa
perempuan ini sedang menulis kisah tentang putri kecilnya.
laki-laki
itupun mencecar perempuan tadi dengan pertanyaan-pertanyaan, ia begitu
yakin bahwa perempuan penulis inilah yang telah menculik putrinya.
beberapa
orang yang melihat kedekatan laki-laki dan penulis ini mulai memberikan
petunjuk bahwa perempuan itu berbahaya dan menyarankan agar laki-laki
itu menjauhi si perempuan.
kenyataan ini membuat si laki-laki semakin yakin bahwa perempuan tadi adalah penculik yang tahu dimana putrinya berada.
ketika
hal-hal semakin membingungkan dan kacau, cerita mendekati klimaksnya,
akhirnya setelah susah payah, laki-laki berhasil membaca seluruh draft
novel yang ditulis perempuan itu dan ia mendapati kenyataan pahit bahwa
ia dan perempuan itu adalah orang yang sama.
ya.
sodammit sekali saudara-saudara!
cape-cape
saya menerka-nerka siapa kiranya antagonis yang berperan di cerita ini,
menebak-nebak dan menyimpulkan tiap clue yang ada dan tiba-tiba saja.
darr! saya ditabrak oleh kenyataan bahwa si peran utama merupakan orang
yang berkepribadian ganda.
oh ya, ini jelas menjelaskan beberapa hal
rumpang yang terjadi sepanjang cerita. tapi saya masih merasa ditipu
mentah-mentah oleh Fritzek karena sepanjang novel saya tidak bisa
menangkap indikasi bahwa si peran utama berkepribadian ganda, padahal
saya sudah sering sekali bertemu dengan para peran utama berkepribadian
ganda seperti ini di serial R L Stine semasa saya kecil. hh...
well, sudah cukup twist nya?
belum,
masih ada twist terbesar yang disimpan Fritzek untuk endingnya, dan
rasanya ngga salah deh kalau novel ini mendapat banyak penghargaan
karena setelah dari halaman pertama hingga klimaks cerita kita dituntun
untuk mengantagoniskan si laki-laki tadi tapi pada akhirnya si jahat
sesungguhnya adalah istri laki-laki malang tadi, yang menyembunyikan
fakta bahwa putrinya masih hidup dan sehat-sehat saja dan sedang
berlibur disebuah pantai tanpa tahu bahwa ayahnya sedang sekarat karena
merasa sudah membunuh anaknya sendiri.
pfft. combo twist!
perfecto sekali.
pokoknya
bagi penikmat cerita detektif, Therapy ini benar-benar Must Read,
karena tbh saya tidak bisa meletakkan buku ini sebelum selesai
membacanya sampai habis. yaaaah penyakitnya buku thriller emang begitu
sih, bikin kita berpikir 'one more page.. one more page.. one more page'
makanya ngga heran kalau saya membabat habis novel ini hanya dalam
waktu tiga jam 

5. The Kite Runner by Khaled Hosseini
![]() |
what happens in a few days, sometimes even a single day, can change the course of a whole time - KH |
nah
ini adalah another masterpiece from the master Hosseini, sebenarnya sih
saya lebih dulu membaca The Kite Runner daripada A Thousand Splendid
Sun namun dari segi kebatinan *ceila kebatinan* saya lebih menyukai A
Thousand Splendid Sun karena saya adalah seorang perempuan, tapi saya
juga menyukai The Kite Runner meskipun efek yang dihasilkan tidak
sedalam A Thousand Splendid Sun karena saya tidak memiliki saudara
laki-laki yang seumuran.
well kembali ke The Kite Runner, Hosseini masih bercerita di Afghanistan.
ia
menceritakan kehidupan seorang anak laki-laki saudagar kaya yang
ditinggal mati istrinya. anak laki-laki ini (ya Tuhan ampuni saya karena
saya lupa namanya huaaaaa) tumbuh besar dengan seorang anak laki-laki
bernama Hasan yang merupakan anak dari pelayan suku Hazara.
singkat
cerita anak laki-laki ini, kita sebut saja Tegar yaa (ini nama adik
laki-laki saya muehehehe) merasa cemburu karena ayahnya selalu lebih
menyukai Hasan daripada dia. Tegar melakukan segalanya untuk menarik
perhatian ayahnya. sebenarnya ia tidak perlu cemburu kepada Hasan karena
Hasan hanyalah anak seorang pelayan yang selalu menemani Tegar dan
membelanya apabila anak-anak dikampung mengejek Tegar, namun seringkali
Tegar menjauhinya karena ia tidak mau disebut berteman dengan seorang
suku Hazara (sukunya Hasan) sampai suatu ketika terdapat festival
layang-layang di Kabul, festival ini diikuti oleh hampir semua anak
laki-laki di Kabul, mereka menerbangkan layang-layang dan saling
mempertarungkan layang-layangnya untuk saling belit dan gesek hingga
akhirnya hanya tersisa satu layang-layang di langit Kabul, selain itu
tiap kali ada layang-layang yang baru jatuh maka puluhan anak akan
berlomba-lomba mencari dan mengejar layang-layang putus itu hingga dapat
dan memamerkannya seolah-olah layang-layang itu adakah mahkota surga.
layang-layang yang paling berharga tentu saja layang-layang terakhir
yang bertarung di angkasa, layang-layang inilah yang dijanjikan Hasan
kepada Tegar di festival layang-layang tahun itu, Tegar juga bertekad
akan menjadi pemenang festival layang-layang untuk membanggakan ayahnya.
singkat
cerita, dengan bantuan Hasan, Tegar berhasil menjadi satu dari dua
layang-layang yang tersisa di langit pada hari festival, saat
layang-layang terakhir jatuh Hasan dengan sigap bersiap mengejar
layang-layang terakhir itu untuk Hasan sambil berteriak, "Untukmu,
keseribu kalinya!" namun setelah lama berselang Hasan tidak kembali
juga, Tegar lalu mulai mencarinya dan menemukan Hasan di pasar, ia
sedang disudutkan oleh gerombolan anak nakal yang sering mengejek Hasan
dan Tegar, gerombolan itu merebut layang-layang dari tangan Hasan namun
Hasan tetap mempertahankannya, mereka bertiga memukuli Hasan namun Hasan
tetap bertahan memeluk layang-layang itu, hingga akhirnya tiga bocah
keparat itu menyodomi Hasan, dan Hasan yang sendirian tidak bisa
mengelak. sementara itu Tegar yang berdiri tersembunyi tidak berani
membela Hasan seperti selama ini Hasan selalu membelanya, alih-alih
menghentikan semua itu, Tegar malah berlari dan bersembunyi di depan
pasar, ia menanti bocah-bocah nakal itu pergi hingga akhirnya setelah
lama berlalu Hasan datang, tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa dan
menyerahkan layang-layang itu kepada Tegar sambil berkata, "Untukmu,
keseribu kalinya"
Tegar yang merasa sangat bersalah bingung
mengungkapkan perasaannya, ia takut bicara kepada Baba-nya (ayahnya)
karena Babanya terlanjur bangga setelah Hasan memenangi festival
layang-layang tahunan. sementara itu hubungan Hasan dan Tegar semakin
memburuk, sebenarnya lebih karena Tegar bingung untuk meminta maaf
sehingga ia cenderung menghindari Hasan. puncaknya setelah pesta ulang
tahunnya yang dirayakan besar-besaran, Tegar memfitnah Hasan agar ia
diusir dari rumah, namun Baba kembali membela Hasan hingga membuat Tegar
marah dan tak habis pikir namun Hasan da
[The entire original message is not included.]
nah see?
postingan saya kepotong huuuu T_T
dan saya ngga tahu dimana potongannya itu ya ampun padahal aslinya ada 10 nomor di entri kali ini, hhh yasudahlah :(
0 comments