![]() |
pic source: mun.bestdelegate.com |
akhir akhir ini, kata kata
MUN Enthusiast lagi jadi kata yang hitz banget buat di cantumin di status line
atau di bio socmed lainnya.
saya? ah siapa atuh saya mah
ngaku ngaku MUN Enthusiast, ikut MUN formal diluar kampus aja baru sekali
wkwkwk
okay, kayanya saya pernah
sedikit menyinggung soal Model United Nations atau MUN (baca: mun atau em-yu-en
atau men atau man)
yak, jadi MUN adalah sebuah
platform dimana kita bisa ngerasain indahnya jadi diplomat hahaha
ngga indah indah banget sih,
emang dikira enak yaa tiga hari berturut turut duduk di ruangan berac yang
dingin dengan baju bisnis formal yang kaku plus heels yang bikin pegel dan harus
mikir keras resolusi buat permasalahan di belahan dunia lain yang bahkan belum
pernah kita injek tanahnya hehe
nah gitu, tapi asik dan bikin
ketagihan kok wkwkw
jadi MUN adalah simulasi
sidang perserikatan bangsa bangsa yang ditujukan untuk menelurkan sebuah
resolusi bagi suatu permasalahan (usually) disana kita akan duduk dengan
position paper kita dan berbicara mewakili kepentingan negara kita, atau bahkan
blok kita, di sidang tersebut
well, saya bukanlah apa apa
untuk menjelaskan secara rinci dan benar tentang apa itu model united nations,
ilmu saya belum ada apa apanya tapi saya mau nyoba aja sih untuk membantu
figure it out apa itu MUN
![]() |
committee of Workshop MUN 2015 niiiih |
jadi... simplenya kita akan
duduk di sebuah konferensi, dan ada banyak macamnya; ada General Assembly,
Trusted Council, Security Council dan banyak lagi. di setiap committee session
(sidangnya) memiliki ROP (Rules of Procedure) yang berbeda beda, setiap comses
dipimpin oleh seorang chair yang dibantu oleh dua co-chair, di dalam sidang,
secara tradisional akan ada tiga bagian yang menonjol yaitu General Speaker
List dimana setiap perwakilan negara akan maju dan mengemukakan stand negaranya
masing masing, disini setiap Delegate can literally talk about everything, mau
nuntut negara kapitalis yang membombardir negara kita, mau nyombongin kekayaan
yang tiap tahun kita sumbangin ke IMF ataupun malah mau curhat betapa miskinnya
negara kita. bisya kok, semua bisya bisya aja.
kemudian akan ada Moderated
Caucus dimana delegates delegates yang memiliki kepentingan (dan tentunya
ambitch) akan berlomba-lomba mengajukan motion, sederhananya motion adalah
topik yang akan dibicarakan di Moderated Caucus tersebut, setiap motion yang
diajukan akan di vote melalui Procedural Voting dimana semua negara harus
memutuskan akan In Favour atau Against. lalu ada juga Unmoderated Caucus,
dimana chair biasanya memberikan 'free time' bagi delegates untuk keluar dari
kursinya, berjalan jalan ke sekeliling ruang sidang, minum kopi, makan kudapan,
benerin make up dan tentunya sambil berdiskusi mengenai resolusi yang akan
diambil, bisa dibilang Unmod adalah Moderated yang tidak formil, begitu.
semuanya ini nantinya akan mengerucut menjadi working
paper lalu menjadi draft resolution yang nantinya akan di vote di substantial
voting.
delegates di dalam sidang
dilarang keras berbicara kecuali saat GSL, Mod dan Unmod serta saat mengajukan
point. ada beberapa point yang akan di recognize oleh chair, tapi secara umum
ada tiga point yang bisa dipakai yaitu Point of Parliamentary Inquiry, Point of
Order dan Point of Personal Privilege.
untuk mengajukan point kita
tinggal mengacungkan placard sampai chair mempersilakan kita untuk berbicara,
point sendiri beda beda fungsinya. point of parliamentary inquiry digunakan
jika ada sistematika sidang yang belum jelas dan delegate butuh penjelasan dari
chair, point of order digunakan ketika chair kurang jeli dalam jalannya sidang
misalkan setelah indonesia seharusnya india tetapi chair malah mempersilakan
iran terlebih dahulu dan yang terakhir adalah point of personal privilege, yang
terakhir ini agak agak seru nih :3 jadi point ini digunakan untuk kenyamanan
para delegate, misalkan minta kursi yang lebih empuk, minta suhu ac diturunkan,
minta pindah tempat duduk dan sebagainya. enak kan? iyaaa emang enak kok jadi
diplomat,
"point of personal privilege, honourable
chair, it would be my pleasure if the handsome delegate of United Kingdom could
take me home tonight, chair. thankyou "
.....
nah, dalam setiap MUN kita
juga harus mempersiapkan Position Paper dari setiap negara.
position paper ini menyerupai
essay yang diketik tidak lebih dari satu setengah halaman, isinya meliputi
intro berupa identification of the issue dan statement of the position, main
body melingkupi backgroud info, supporting evidence or facts dan a discussion
of both sides of the issue (misalkan dari sisi UN dan dari sisi negara kita)
lalu yang terakhir ada conclusion berupa suggested course of action dan
possible solution. satu hal penting yang harus diingat ketika membuat position
paper adalah: MAKE. IT. SHORT.
nah, lalu ikutilah flow
debate yang terjadi.
untuk menjadi Best Delegate,
tentu harus knowledgeable, matterful, having good manner, mengakomodir semua
kepentingan, ambitch dan jangan pernah memberikan kesempatan bagi backstabber
(orang orang yang ada di blokmu tapi pas vote ngga ngevote draft resolution
bloknya sendiri. ada yang kek gitu.. ada) atau para pengutil flashdisk yang
bakal nyuri draft resolution kita. hmm.. keras, nak. dunia ini keras.
![]() |
saya dan kak Adhie, best delegate di council UNICEF saat workshop 2015 lalu |
nah segitu dulu deh cuap cuap
tentang MUN nya, kalau perlu referensi yang lebih ciamik bisa langsung cus aja
ke bestdelegate.com
oh iya ini saya kasih bonus beberapa foto waktu saya
ikut BIMUN 2K15 kemarin yaaak wkwkwk
![]() |
all team delegates of UMY in BIMUN 2K15 |
![]() |
saya dan Dito, partner mempermalukan diri di council UNEP |
![]() |
sebelum social night dengan theme Black and Gold nih wkwkwk |
![]() |
abis comses hari pertama, pada tepar dan kelelahan |
0 comments